Itukan sudah tradisi dari leluhur kita ???
Itukan ciri khas atau budaya kita ???
Kalau kita tidak melestarikannya, berarti kita tidak menghormati leluhur kita !!!
Perkataan atau pertanyaan diatas sudah sering Nano dengar, secara langsung maupun tidak langsung. Nano tidak ragu-ragu lagi untuk bisa memilih mana budaya yang harus dilestarikan dan mana yang tidak. Bila budaya dikategorikan dalam menyelewengkan agama dan kepercayaan kita sebagai orang muslim, tanpa menengok kebelakang Nano pergi meninggalkannya. Nano sebagai anak muda diwajibkan menuntut ilmu dan nanti akan dipertanyakan dihadapan-Nya, kenapa kamu sampai tidak tahu bukankah kau didunia diwajibkan menuntut ilmu (sesuai Al-Qur'an dan Sunnah)!!!. Mungkin sekarang didunia menganggap mudah ancaman itu, tapi nanti dihadapan Allah S.W.T akan tahu resiko dan akibatanya, jangankan dihadapan Allah S.W.T, tapi dikendaraan pertama kita saja sudah bisa merasakannya yaitu Alam Kubur.
Nano melihat berita di TV One tentang budaya berebut ketupat sesudah puasa syawal yang diyakini kalau ketupat itu membawa berkah, keselamatan, kebaikan dll versi mereka. Dan versi mereka lagi mengatakan bahwa budaya ini sudah lama dari leluhur kita. Sebenarnya Tuhan mereka itu siapa ??? Allah S.W.T atau ketupat !!!, Sebenarnya leluhur mereka itu siapa ??? Setan atau Nabi Muhammad S.A.W !!!. Budaya seperti itu seharusnya sudah ditinggalkan karena tergolong Syirik atau Menduakan Allah S.W.T, siksaannyapun tidak diragukan lagi yaitu siksa abadi di neraka yang teramat pedih. Nano sarankan lebih baik ketupatnya dibagikan saja ke orang-orang yang lebih membutuhkan.
Lestarikanlah budaya kita seperti batik, apalagi batik sekarang lebih banyak model dan gaya. Tapi jangan sekali-kali anda punya keyakinan bahwa memakai batik bisa membawa keberkahan atau lain-lain yang bisa menjerumuskan kita kepada ke Syirikkan atau menyalahi Agama Islam.
Sekali lagi kita harus pintar memilih mana budaya yang wajib kita tinggalkan dan mana yang harus dilestarikan. Budaya yang wajib ditinggalkan adalah budaya yang mencampuri kedalam urusan agama yang tidak pernah Rasulullah ajarkan walaupun bermaksud baik. Nano contohkan seperti budaya Ziarah Kubur, ziarah kubur itu baik karena Raulullah menyarankan untuk ziarah kubur karena mengingatkan kita pada kematian. Tapi bila ditambahkan dengan pada hari tertentu, membaca Al-Qur'an dikuburan, meminta-minta kepada kuburan dll itu sudah menyalahi Ajaran Rasulullah, bahkan 5 Imam Mahzab termasuk Iman Safi'i melarang itu. Bukankah yang dipercayai Allah untuk mengajarkan Agama Islam ini pertama kali Rasulullah dan kenapa kita tidak mengikuti !!! Agama Islam sudah sempurna !!! tidak boleh ada penambahan dan pengurangan dalam agama ini. Agama mana yang sesempurna ini, bahkan dari mulai masuk kamar mandi dan sampai cara memimpin negara Rasulullah sudah ajarkan. Sampai akhir hayat, Rasulullah tidak pernah menyembunyikan ilmu sedikitpun melainkan sudah diajarkan. Kalau kita menambah-nambahkan dalam agama ini sama saja secara tidak langsung telah menuduh Rasulullah menyembunyikan ilmu, sungguh keji dan sesatnya perbuatan itu.
Sebaiknya kalau ingin menuntut ilmu (syar'i) merujuklah langsung kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah (Rasulullah, Para Sahabat, Tabi'in, Tabiut Tabi'in).
Semoga bermanfaat...
Alhamdulillah
Comments
Post a Comment